Welcome To The Real World Now
Let's Move Along Just To Make It Through
|
|
Profile
Vany Naura | Funnynaura, currently on senior year of high school
| Student | Writer | Music Listener | Procrastinator | Omnivore | Uncreative Artist | reivent[dot]vany[at]yahoo[dot]com they[dot]need[dot]them[at]live[dot]com vany[dot]naura[at]gmail[dot]com Tagboard
Friends
![]() Archives
January 2000
November 2010
December 2010
January 2011
February 2011
March 2011
April 2011
May 2011
June 2011
July 2011
August 2011
September 2011
October 2011
November 2011
December 2011
February 2012
March 2012
April 2012
Credits
©Glamouresque.Editor Search
|
Thursday, December 29, 2011
Transjakarta Busway
So I went to Senayan City to meet half of my #PartyKids and to buy some books I need to read during this holiday. Then, I went home by using Transjakarta bus. It's been a really long time since the last time I used this transportation system and when I used it today, I realized there are so many improves they made on this system. Nah, since this post is so Indonesian, I'm going to write it in Bahasa Indonesia *** Perubahan pertama yang gue liat di sistem bus Transjakarta ini adalah adanya pembagian area antara wanita dan pria. Jadi yang pria harus duduk/berdiri di bagian belakang bis sementara yang wanita (dan anak-anak) duduk/berdiri di bagian depan bis. Nanti di bis nya ada stikernya gini nih: Tapi sepertinya peraturan ini hanya berlaku di koridor yang mengarah ke Jakarta Pusat dan sekitarnya. Well, tadi sih gue cuma lewat koridor yang dari Senayan-Dutas trus Dutas-Matraman abis itu Matraman-Kp. Melayu. Nah, Senayan sampai Matraman masih berlaku tuh pemisahan antrian. Giliran naik ke arah Kampung Melayu.. Bah! udah ramenya keterlaluan, desek-desekannya lebih parah daripada pas di Dukuh Atas, gaada pemisahan juga. Semua orang, berbeda gender dan usia, kumpul di satu area tanpa ada pemisahan bahkan toleransi untuk yang baru naik. Lebih parahnya halte Matraman--tepatnya yang di depannya 711 Matraman--ini, orang-orangnya ngga tau harus antri dimana. Well, it might happen in every shelter. Kalo diperhatiin, di setiap halte busway itu ada beberapa pintu yang ditempel stiker ini: Tadi gue antri di belakang pintu yang ada stiker itu, tapi di belakang gue ada cowok yang asik ngantri sambil sms-an. Kalo di Dukuh Atas sih gue wajar ya, tiga koridor lewat di halte sesempit itu, pasti susah ngatur pembagian laki-laki perempuannya karena jumlahnya pasti gak akan seimbang. Tapi kalo Matraman? Pengen banget gue sindir 'Mas, bisa baca aturannya ngga?' Perubahan yang kedua, kalo tadi gue perhatiin, sekarang petugas (bisa kita sebut kenek, mungkin?) busnya banyak yang perempuan, ada yang berjilbab juga. Well, bagus lah ya, penyetaraan gender, we could say. Selain 'penyetaraan gender' ini, sekarang petugas Transjakarta juga lebih galak. I swear! Gue ngerasa kayak lagi di MOS jaman baru masuk SMA dulu. Petugasnya itu teriak-teriak ngasih tau harus antri yang rapi lah, ini lah, itu lah, tapi nada teriaknya bener-bener nyuruh ala kakak OSIS lagi nge-MOS. Tadi di Dukuh Atas ada om petugas yang bilang gini: 'Kalo mau ke Matraman, naik lagi ke atas! Antri dong yang bener! Orang tua aja bisa disuruh antri!' Wow, dude, wow. Gue sih ga tersinggung ya, soalnya tadi gue emang iseng ke bawah daripada berdiri doang. Cuma kan, ya jangan mentang-mentang Anda udah tua trus jadi seenaknya ngomong gitu ke yang lebih muda dong, Om. Kalo gue jadi orang tua nya sih gue bakal bilang kalo gue antri karena inisiatif gue, bukan karena disuruh orang, apalagi orangnya sambil teriak-teriak ngga santai. Malu dong kalo ngantri aja masih disuruh^^ Terus tadi di Matraman juga mbak-mbak kenek bus nya teriak gini: `geser ya geser ke dalam! Yang baru masuk langsung geser jangan ngegerombol di depan pintu! Kasih jalan buat yang lain, jangan egois!` Another wow. Like, WOW. Kalo mau tau, teriakan sama muka mbaknya persis banget sama OSIS angkatan atas sekolah gue. Gue langsung punya pikiran kalo orang yang di-hire untuk kerja di halte bus Transjakarta haruslah orang yang pas jaman sekolah atau kuliah pernah nge-MOS atau nge-OSPEK adek kelasnya. Lebih parahnya, ngediklat capsis (calon pengurus osis) juga. Wow. Maksud gue.. yaampun om, tante, teriak sih teriak, ngasih tau sih ngasih tau, tapi yang sopan dong. Kita (at least, gue) juga bakal ikutin kata-katanya kalo ngomongnya baik-baik kok. Teriak kan ga berarti jadi kasar gitu. Om tantenya tau kata tolong kan? Tau bedanya ngasih info sama marah-marah kan? Terakhir nih, tadi pas turun di Halte Kampung Melayu, gelap banget haltenya. Gue kira lagi mati lampu gitu padahal area di sekelilingnya terang benderang. Mungkin karena haltenya sekarang jadi gede ya, lampu yang nyala cuma yang di halte baru. Iya, halte Kampung Melayu diperbesar karena koridor yang baru, yang lewat kantor walikota Jakarta Timur itu, berhentinya di Kampung Melayu. Kapan-kapan ada yang mau nyobain naik busway koridor baru? Sama gue yuk yuk yuk! Well, okay, akhir dari post ini adalah, saya cuma pengen ngasih tau kalo saya seneng banget sama sistem bus Transjakarta ini, saya pengen bisa naik bus Transjakarta kemana-mana, saya pengen sistemnya tuh jadi teratur, rapi, enak di kita dan di yang punya perusahaan juga. Nah, untuk itu, kita ngga bisa cuma protes dan nyuruh orang Transjakartanya melakukan perbaikan dan perubahan doang kan. Kita juga harus taati peraturan yang mereka berikan, supaya semuanya tertib, bagus, enak dilihat, bisa dibanggain, dan tujuan untuk me-anti-macet-kan Jakarta itu bisa tercapai. Kalau ngga mulai dari kita sendiri, kitanya cuma protes doang, ngga bakal ada perubahan. Jadi nih semuanya, stiker di halte sama di bus dibaca baik-baik trus diikutin ya. Trus antri sendiri jangan nunggu om tante petugasnya teriak-teriak. Masuk busnya pelan-pelan, jangan dorong-dorongan, langsung cari tempat yang kosong dan sesuai pemisahannya. Kalau kita bisa begitu, Transjakarta ngga bakal kalah elite sama sistem transportasi di luar negeri loh! :) Sekian, terima kasih. Labels: Bahasa Indonesia, Blogger, FYI, Holiday, Indonesia, Jakarta, Review, Trip, Vany Naura Newer Older |
When The World Comes Crashing Down
Who's Going To Party? ![]() |